LPPAIK
VISI
Untuk menjadikan lembaga yang unggul dalam keislaman dan kemuhammmadiyaan Dengan pengembangan persyarikatan Muhammadiyah
KORKOM
PK MIPA
PK PISHUM

Misi
- Melaksanakan pendidikan AIK dalam pembelajaran di IKIP Muhammadiyah Maumere.
- Melaksanakan profesionalisme yang berbasis AIK bagi seluruh civitas akademik IKIPMU
- Meningkatkan kualitas lembaga Agama Islam dan Kemuhammmadiyahan dengan kerja Sama seluruh Stekhlorder
Tujuan
Terwujudnya kehidupan Islam masyarakat Kampus IKIP Muhammadiyah yang sebenar-benarnya.
Tujuan yang akan di capai :
- Pembenahan kurikulum Al Islam dan Kemuhammadiyahan.
- Reorganisasi lembaga Al Islam dan Kemuhammadiyah.
- Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).
Sambutan Pimpinan

Pimpinan LPPAIK
Assalamua’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Selamat datang di website LPPAIK IKIPMu. Website ini dibuat agar memudahkan civitas akademika dan pemangku kepentingan dalam mengakses informasi resmi dari AIK-IKIPMu. Di samping itu melalui website ini diharapkan jalinan silaturahim dan networking ke-AIK-an.
Website inimerupakan media informasi dan komunikasi terutama bagi civitas akademika, antar Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan masyarakat umumnya. Website ini diharapkan dapat menjadi media untuk memaksimalkan layanan terutama kepada civitas akademika dan pihak terkait.

Pimpinan IKIPMu
Pendidikan Muhammadiyah
Salah satu penciri pendidikan di Muhammadiyah adalah memadukan pendidikan Keislaman dan pendidikan Umum. Di Muhammadiyah pendikan Keislaman diwakili oleh Mata Kuliah Al Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK). AIK merupakan Mata Kuliah Agama Islam yang wajib diberikan kepada semua mahasiswa. Oleh karena itulah AIK memiliki nilai strategis berkaitan dengan pembinaan karakter mahasiswa. Karena dalam AIK inilah paham keagamaan Muhammadiyah dan doktrin-doktrin Agama diberikan kepada Mahasiswa. Bila AIK tidak sukses diberikan kepada mahasiswa, niscaya penanaman nilai-nilai keislaman yang mencerahkan akan pupus dan layu.
Selama ini AIK identik dengan kuliah menghafal dan isinya penuh dengan doktrin yang kaku dan tidak menggerakkan. Maka diperlukan usaha untuk pengembangan AIK. Sehingga AIK perlu mendapat perhatian dan pemikiran sehingga tidak mengalami kejumudan yang akut di masa depannya. AIK harus menjadi bagian integral dari Perguruan Muhammadiyah dalam berusaha menjadi bagian pencerah bangsa ini. Isi dari AIK harus memberikan bekal kepada mahasiswa berkaitan dengan pemahaman terhadap Islam dan Muhammadiyah yang mampu mencerahkan dan menggerakkan mahasiswa.
Jangan sampai AIK akhirnya menjadi “Ilmu Normal” mengikuti istilah Thomas Kuhn. Ilmu Normal adalah ilmu yang sekedar diajarkan kepada mahasiswa dan menjadi dogma yang tidak menggerakkan mahasiwa untuk lebih maju. Bahkan mahasiswa merasa tidak mendapat apa-apa
dari ilmu yang mereka pelajari. Thoman Kuhn dalam The Structure of Scientific Revolutions telah
memperingatkan bahwa ada yang disebut “Ilmu Normal” akan matang, sehingga sering menjadi dogma. “Normal Science means research firmly based upon one or more past scientific achievements, achievements that some particular scientific communiny acknowledges for a time as supplying the foundation for its furher practice” Ilmu normal inilah yang menjadikan paradigma keilmuan menjadi kaku dan tidak mencerahkan. AIK tentu diharapkan tidak menjadi ilmu normal dalam khazanah keilmuan di PTMA.
AIK harus menjadi ilmu yang mencerahkan dan menggerakkan sehingga bisa menjadi
mata kuliah yang menjadi penciri bagi perguruan Muhammadiyah yang unggul dan bukan sekedar mata kuliah untuk menggugurkan kewajiban belaka. AIK adalah Mata Kuliah Universitas wajib diberikan kepada setiap mahasiswa. Peluang ini harus digunakan dengan baik untuk menanamkan nilai keislaman dan Kemuhammadiyahan kepada mahasiswa. Yang terjadi selama ini terjadi AIK sering diidentikkan dengan mata kuliah hafalan Juzz Amma, hafalan nama-nama ketua Muhammadiyah, hafalan istilah-istilah khas Muhammadiyah dan praktik sholat sesuai dengan faham Muhammadiyah. Diperlukan usaha untuk menjadikan AIK sebagai Mata Kuliah penciri Muhammadiyah yang berwibawa, menggerakan, mencerahkan dan selalu melekat dalam kehidupan mereka. Sehingga cita-cita Muhammadiyah yang menjadikan sekolah
Tujuan Pendidikan Muhammadiyah
Aspek Pembelajar (Peserta Didik).
Aspek Pembelajaran (Metode), pendidikan Muhammadiyah memerlukan adanya integrasi kritis antara legitimasi normatif (Al-Qur’an dan Al-Hadits) dengan realitas sosial.
Aspek Pendidik (Guru) pendidikan di perguruan Muhammadiyah adalah sosok yang memiliki kompetensi akademik, kompetensi pedagogik,kompetensi sosial, kompetensi kepribadian dan komitmen pada persyarikatan Muhammmadiyah.
Aspek Persyarikatan, pendidikan Muhammadiyah yang akan mewujudkan manusia pembelajar juga harus menjadi media dan instrumen bagi eksistensi dan pengembangan kegiatan sosial kemanusiaan persyarikatan Muhammadiyah.
Hubungi Kami
info@lppaik.ikipmumaumere.ac.id